Monday, April 26, 2010

Membongkar mitos hipnotis



Tentu kita sudah sering melihat beberapa tayangan hipnotis yang begitu spektakuler dan mencengankan di televisi. BAhkan beberapa orang yang dihipnotis seperti tidak sadarkan diri dan tidak pernah tahu apa saja yang dilakukannya sewaktu dihipnotis. Apakah betul bahwa hipnotis itu akan membuat seseorang tidak sadar 100 % terhadap hal-hal yang dia lakukan...? Simak artikel berikut:

Fakta Tentang Hipnotis

Hipnotis kian banyak digunakan untuk keperluan sengaja atau untuk keperluan kesehatan misalnya menghipnotis agar bisa meringankan rasa sakit. Tapi banyak kesalahpahaman tentang hipnotis yang perlu diluruskan.

Kesalahpahaman terbesar hipnotis, seperti dilansir dari mind-bodydynamics.com adalah yang menyebutkan bahwa penghipnotis mempunyai kendali penuh atas orang yang dihipnotis, sehingga dapat melakukan apapun perintahnya.

Hal ini tidaklah benar, karena hipnotis tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya.

Kesalahpahaman lain hipnosis adalah suatu bentuk ketidaksadaran yang menyerupai tidur. Padahal hipnotis sebenarnya adalah pemusatan perhatian dan dalam keadaan terjaga.

Kesalahpahaman lain adalah bahwa seseorang tidak ingat apapun yang terjadi selama dihipnosis. Hal ini juga tidak benar, karena orang yang dihipnotis menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dan tidak berada dalam keadaan pingsan.

Ada juga yang menyebutkan bahwa hipnotis dapat mengungkapkan rahasia gelap seseorang. Hal ini bisa terjadi jika seseorang memang ingin membuat suatu pangakuan, tetapi tidak akan berlaku jika mereka tak menginginkannya, karena hipnotis tidak bisa memaksakan hal yang bertentangan.

Istilah hipnosis pertama kali digunakan oleh James Braid, ahli bedah dari Skotlandia. Hipnotis umumnya digunakan untuk tujuan kuratif, terutama dalam kasus kecanduan, di mana seseorang tidak dapat berhenti bahkan setelah mencoba berbagai metode.

Selain itu ada juga manfaat lain, seperti hipnotis berat badan, menyembuhkan masalah memori, insomnia, kesedihan, gangguan obsesi kompulsif, gagap, kepercayaan diri, rasa malu, proses persalinan, masalah kulit, berbicara di depan umum, kecemasan, rasa sakit, gangguan kebiasaan, dan lainnya. Hipnotis seperti ini dikenal dengan hipnoterapi.

Seperti dilansir dari Buzzle, Jumat (9/4/2010), tidaklah mudah melakukan hipnoterapi pada seseorang. Cara melakukan hipnoterapi adalah sebagai berikut:

1. Membuat orang merasa nyaman. Posisi duduk, berbaring, atau posisi apa saja yang membuat nyaman. Keadaan nyaman akan membuat orang lebih santai, dan akan mampu berkonsentrasi pada apa yang dikatakan.

2. Berbicaralah dengan suara tenang. Jangan terlalu antusias atau membosankan. Bicara dengan sedikit otoritas, tetapi dengan nada tenang.

3. Mintalah orang yang akan dihipnotis mengambil nafas dalam-dalam dan rileks.
Lebih rileks dan buat orang tersebut menyadari setiap organ tubuhnya. Misalnya, suruh orang tersebut fokus pada tangannya dan katakan "Anda sadar hanya pada tangan Anda, rileks, lemas dan lepaskan, benar-benar rileks." Ulangi untuk semua bagian tubuhnya, dan berikan instruksi yang positif, seperti "Anda melakukan dengan sangat baik."

4. Pandu orang tersebut untuk lebih rileks dan tampak hampir tertidur. Dapat menggunakan ungkapan-ungkapan seperti "Anda merasa sangat damai." Langkah ini adalah dimana penghipnotis bisa menyarankan seseorang pada perubahan. Pastikan hanya berikan saran positif, sesuatu yang membuat orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.

5. Selesaikan proses perlahan-lahan. Katakan pada orang yang dihipnotis bahwa Anda akan menghitung hingga lima, dan dalam hitungan kelima dia akan terjaga dan sangat segar.

Hipnotis harus dilakukan dengan izin. Selain menghormati dan alasan etis, juga untuk jaminan kesuksesan, karena hipnotis tidak bisa dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan

sumber:detik.com

No comments:

 
Copyright © 2011. ANGSA HITAM . All Rights Reserved Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates