Monday, March 21, 2011
Ternyata Penggunaan Kaporit untuk Memutihkan Air Bisa Picu Kanker
Berhati-hatilah bila anda mengkonsumsi air dari PAM. KArena berdasarkan penelitian kadar kaporit yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kanker. Wah...wah...terus minum pakai air apa ya kalau air pam aja berbahaya....lebih lanjut simak artikel dari detiknews.com berikut ini:
Depok, Teknologi yang dipakai oleh perusahaan air minum (PAM) saat ini dinilai sudah ketinggalan zaman dan malah bisa membahayakan kesehatan. Kaporit untuk memurnikan air bisa memicu kanker jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus.
"Di banyak negara, chlor (kaporit) sudah mulai ditinggalkan dan diganti teknologi lain yang lebih aman misalnya ultraviolet," ungkap pakar teknik lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr Ir Setyo Sarwanto Mursidik, dalam seminar "Pencemaran Air Minum: Dampak Kesehatan dan Solusinya" di kampus FKM UI Depok, Senin (21/3/2011).
Menurut Ir Setyo, kaporit dalam air PAM sebetulnya tidak banyak. Untuk menjaga kualitas bakteriologis di jaringan terjauh, kaporit hanya dibutuhkan sebanyak 0,2 ppm.
Namun karena buruknya jaringan PAM terutama di kota besar seperti Jakarta, kaporit yang digunakan bisa lebih banyak agar bisa menjangkau pelanggan yang jaraknya cukup jauh. Akibatnya, kadarnya bisa lebih tinggi dari yang seharusnya yakni 0,2 ppm.
"Di kolam renang saja kita bisa merasakan sendiri, kaporit yang terlalu tinggi bisa menyebabkan iritasi kulit apalagi jika diminum, masuk saluran pencernaan. Chlor atau chlorin bersifat karsinogenik sehingga bisa menyebabkan kanker," ungkap Ir Setyo.
Ir Setyo menambahkan, secara teknis tidak mungkin ada solusi tunggal untuk mengatasi masalah pencemaran air. Penggunaan kaporit tidak bisa digantikan dengan satu metode saja, melainkan harus mengombinasikan berbagai metode pemurnian air agar hasilnya lebih aman.
Ia mencontohkan, metode pemurnian air yang bisa dikombinasikan adalah reverse osmosis (RO). Metode ini dinilai paling ekonomis dan mampu menghilangkan 90-99 persen kontaminan, termasuk bakteri dan material organik berukuran di atas 300 dalton.
Namun karena melibatkan membran-membran yang sangat ketat, metode ini menghasilkan laju aliran yang lambat. Keterbatasan ini membuat metode RO tidak bisa mengolah air dalam jumlah banyak, sehingga tetap harus dikombinasikan dengan metode yang lain.
Related Posts / Artikel Terkait :
lain-lain
- Inilah Penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau tiba
- Wow..ternyata obat tradisional lebih ampuh dan aman ya....
- Kisah penderita diabetes yang tetap sehat sampai usia 90 tahun....
- Benarkah Kloset Duduk Bisa Picu Kanker Seviks
- Inilah 5 hal yang membuat wanita menyukai pria
- Inilah daftar obat yang merusak ginjal....
- Tentang Saya
- Benarkah Umur Steve Jobs Tinggal 6 Pekan Lagi...?
- Berikut adalah Panduan Senam Hamil
- Inilah khasiat daun sirih untuk menyembuhkan mimisan
- Awas....ternyata ponsel bisa menyebabkan tumor otak lho....
- Inilah Resiko tersembunyi dibalik minuman berenergi ....
- Nyamuk Mandul...solusi mencegah demam berdarah...
- Ternyata musik klasik mampu menurunkan tingkat kejahatan ya...
- wow...ternyata Racun Kalajengking bisa mencegah Gagal Jantung ya...?
- Berita Buaya mengamuk di pesawat...
- Mengenal lebih jauh zat pengawet indomie yang dilarang di Taiwan...
- Ketahui panjang pendeknya umur seseorang melalui jabat tangan....
- Tips Memasang tombol like dan become fan di blogger
- Blog angsahitam ganti template....
- Inilah gambar terbaru Luar angkasa melalui teropong Hubble
- Dinosaurus Punah karena perubahan iklim ekstrim...???
- Membongkar mitos hipnotis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment